Jevan membawa Rehuel masuk ke ruang introgasi, menghadapkannya pada Tristan dan Isyana yang sudah menunggu. Dokter itu tampak sangat lusuh dibalut pakaian khas tahanan, kepalanya menunduk, mungkin sungkan menghadapi Tristan dengan status berbeda. Bagaimana tidak? Kemarin malam Ia tak bisa melakukan perlawanan apapun begitu diringkus di rumahnya. Rehuel mengakui bahwa Ia memang ada disana, di TKP Serang yang dipastikannya benar benar sebuah laboratorium.
"Silakan duduk, Rehuel," ujar Tristan mempersilakan, pun mengizinkan Jevan untuk kembali ke tempatnya di ruang kontrol seperti biasa.
Hening kemudian, baik Tristan dan Isyana masih sibuk memeriksa agenda dan daftar pertanyaan mereka masing-masing.
"Baik. Sepertinya tidak perlu basa basi karena semua hal mendasar sudah sangat jelas," ujar Tristan akhirnya, membuat fokus satu ruangan itu tertuju padanya.
