Gia berlarian kecil sepanjang zebra cross dari halte menuju kedai kopi di seberang sana. Bukan apa-apa, hujan gerimis mulai turun, membuatnya bergegas karena tidak membawa payung. Salahkan pihak bengkel yang meminta maaf atas keterlambatan servis mobilnya itu. Yudha yang akan ditemuinya sore ini sudah menawarkan jemputan tadi, tapi Gia tolak dengan alasan dekat dari kantor.
Sampai di kedai kopi, Gia melirik sekitar, mencari cari dimana keberadaan Yudha yang mengajaknya rapat dan ... mungkin sekaligus berkencan sore itu. Gia setuju saja, karena Yudha mengatakan ada informasi penting terkait Kian yang harus mereka periksa.
Ya, file misterius di dalam flashdisk merah-silver itu sudah berhasil dibuka oleh Isyana. Lalu Tristan yang meminta mereka berdua menganalisis. Pembagian tugas yang tidak disangka sangka oleh Gia, dengan alasan Gia lebih paham soal Kian dibanding siapapun mereka yang ada di tim investigasi saat ini.
