Pagi hari yang cukup berbeda dari biasanya, karena Tristan ada di rumah usai dipaksa izin sakit oleh Bella. Ya, demam malam itu masih berlanjut, bahkan di hari hari berikutnya hingga Tristan bekerja dalam keadaan sakit 'ringan'. Tadi malam itu puncaknya, suhu tubuhnya sangat tinggi, Tristan menggigil tengah malam. Meskipun menjelang subuh pria itu sudah membaik, Bella tetap bersikeras melarang, segera menghubungi Isyana untuk izinnya.
Bella masih di dapur, menuangkan bubur yang baru saja matang itu ke dalam mangkuk. Rafa menemaninya di meja makan, karena Tristan masih tertidur, tidak bisa diajak bermain pagi pagi seperti biasa. Oh, Rafa juga paham sepertinya kalau Tristan sedang sakit. Sejak bangun pagi anak itu sudah mengatakan 'Anas Ma, Papa anas' begitu menyentuh tangan Tristan.
"Mama ..." panggilnya menghampiri Bella, membuat ibunya itu menoleh sekilas sembari memotong buah buah naga, "Kenapa Sayang?"
"Papa takit?" tanyanya yang baru mengerti.
