Pagi-pagi sekali, Gia di apartemennya sudah kedatangan tamu tiba-tiba. Tristan, tanpa mengirim pesan sedikitpun padanya datang sembari membawakan beberapa makanan yang sepertinya buatan Bella untuk sarapan. Gia yang masih setengah terpejam itu nyaris saja memarahinya karena mengganggu agenda tidur pagi.
"Ngapain sih Dek? Tumben amat kesini, pagi pagi, udah pake seragam lagi," tanya Gia, merebahkan diri kembali di sofa ruang tengah. Tristan hanya geleng-geleng kepala melihat kemalasan Gia itu, "Ada yang mau Aku tanya. Penting," jawabnya serius.
Gia menoleh segera, "Serius amat kayak kanebo kering. Ada apa sih?" tanyanya setengah bercanda. Namun sayang, Tristan sama sekali tak tergugah untuk tersenyum sedikipun.
"Kenapa Mbak Gia gak kooperatif dengan tim penyidik tiga tahun lalu?" tembak Tristan to the point. Gia sukses membuka matanya sempurna, hilang sudah rasa kantuk akut itu.