Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, namun Bella masih sulit tertidur. Ia terus berganti posisi diatas kasur khusus penunggu pasien yang baginya cukup tak nyaman. Inilah yang menjadi alasan cukup kuat kenapa Bella tidak suka berada di rumah sakit. Tidak hanya itu, Rafa yang tak ada disisinya juga membuat Bella semakin sulit tidur. Belum lagi perasaan menyesal setelah tiga hari lalu Ia memarahi anaknya itu.
Bella akhirnya membuka mata, menatap langit-langit kamar VIP tempat Tristan dirawat. Diliriknya Tristan yang dari posisinya kini masih terlihat. Bella kemudian beranjak, ganti duduk di kursi samping tempat tidur Tristan. Tidak ada yang ingin Bella lakukan selain menggenggam tangan Tristan sembari bersandar di lengan suaminya itu.
"Mas ..."
"Saya gak bisa tidur. Gak ada Rafa, dia ngambek Saya marahin kemarin kemarin," curhatnya, seperti biasa berbisik di telinga Tristan.
