Satu pemikiran terlintas di benak Tristan di dalam rapat koordinasi pagi ini, soal darah yang dibuat cat itu, warna merah itu. Maka gegas Tristan bergerak kembali menuju museum kemarin bersama Luki, ditambah Arin hari ini. Ada sesuatu yang janggal di gudang penemuan jenazah itu, dan harus segera diselidiki bersama tim forensik.
Tristan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi sebelum pemikiran dan ide cemerlangnya itu terkaburkan lupa. Memang seperti itu dirinya, tidak mau menunda sebuah subagenda penyidikan yang bahkan belum tentu benar atau salahnya. Sekecil apapun barang bukti, temuan, atau fakta harus segera dikoleksi sebelum terlambat.
