Semuanya terasa begitu sangat berat sekali bagi Melisa melihat suaminya meninggal dunia. Takkan pernah bisa ada sebuah air mata yang mulai mengalir menangisi dia. Semuanya seperti langit yang mulai menghitam seketika. Takkan pernah bisa ada sebuah perasaan percaya atau tidaknya.
"Ini tidak adil untukku. Aku yakin jika suamiku tidak bersalah! Tapi perempuan itulah yang bersalah!" Melisa mulai mengumam dalam hati kecilnya. Dia akan mencari bukti yang akurat mengenai kematian dari suaminya. "Aku yakin jika suamiku yang telah difitnah!"
Sebuah papan nisan sebagai pertanda terakhir. Melisa akan mencari tahu penyebab kematian Bernard. Dia yakin jika Bernard hanyalah korban.
"Aku akan membalaskan dendam atas kematianmu! Lihat saja nanti! Aku akan melenyapkan mereka semua!" Kata Melisa sambil mengenggam tanah kuburan milik Bernard. Dia yakin kalau bukti-bukti itu palsu.