Di kantor polisi terlihat beberapa preman-preman yang sedang dikurung satu sel. Mereka semua memilih untuk bungkam dan tidak mengatakan siapa dalang yang telah membuat kehidupan penduduk kota menjadi ketakutan.
"Siapa pelakunya?" Kedua mata dari polisi tersebut selalu melotot ketika meminta penjelasan dari beberapa pelaku.
*
Perjalanan takkan pernah bisa ditebak sama sekali. Seharusnya tidak akan pernah bisa sama sekali. Menatap perasaan yang takkan lagi sama.
"Aku harus bagaimana?" Abraham menatap wajah Iliana. Dia menatap dunia yang tak lagi sama.
Perasaan yang takkan pernah ada direstui. Abraham menatap dunia yang takkan lagi sama.
Sebuah tangan menyentuh bahu Abraham. Tatapan kedua mata Rachel begitu tajam.
"Apakah kamu memikirkan dia?" Tatapan kedua mata Rachel terlihat begitu menyedihkan.
"Aku telah memikirkan dia, tapi kenapa harus seperti ini?" Ujar Abraham sambil menatap ibunya. Dia terlihat penuh dengan perasaan.
*