Alvaro dan Iliana belum sanggup untuk menghancurkan dinding goa tersebut. Bahkan mereka tidak berhasil untuk mengirimkan sinyal kepada orang tua mereka berdua. Mereka merasa dijebak dalam sebuah ruang dan waktu.
Alvaro berusaha sekuat tenaga untuk menghancurkan dinding bebatuan yang menutup pintu Goa tersebut. Dia menggunakan sebuah kapak untuk menghancurkannya. Bahkan kekuatannya sudah mulai terkuras habis dan dia membutuhkan sebuah asupan gizi agar bisa menambah kekuatannya.
"Aku yakin kalau dinding ini pasti akan runtuh! Dan aku bisa keluar dari sini. "Kata Alvaro dengan penuh percaya diri lalu dia dengan sekuat tenaga menghancurkan dinding tembok buah tersebut. Dia menggunakan tenaganya sendiri tanpa bantuan kekuatan dalam dirinya.
Keringat Alvaro begitu sangat bercucuran ketika berusaha untuk menghancurkan dinding pada Goa tersebut agar bisa keluar.