Emilio mulai menyalakan rokoknya. Dia mulai menyesap asap rokoknya lalu mengembuskan asapnya ke udara. Dia merasa sedikit lega sekali sambil menunggu laporan penjualan dari Fani.
Emilio langsung berjalan menuju ke sebuah jendela ruang kerjanya. Dia menatap langit yang begitu cerah sekali hari ini. Dia merasakan hatinya sangat senang sekali saat itu. Bayangan dari perempuan yang telah dia cintai ada dalam benak pikirannya. Dia merasakan hatinya berdetak lebih kencang. Dia mendengar suara ketukan pintu dari luar.
TOK! TOK! TOK!
Emilio langsung melihat jam tangannya yang menghubungkan sensor untuk membuka pintu ruang kerjanya. Kemudian pintu ruang kerjanya terbuka. Suara langkah kaki mulai bergemeletuk tuk terdengar dari suara hasil yang telah dipakai oleh seorang perempuan.
TUK! TUK!TUK!