Di ruang makan terlihat wajah Emilio yang terlihat berseri-seri. Dia menatap Aza dengan penuh rasa kasih sayang. Dia ingin segera untuk bersanding dengan Aza minggu depan.
"Apa sebaiknya kita percepat saja pernikahan di antara kita? "
Mendadak Aza langsung tersedak makanan. Dia merasa terkejut sekali dengan sikap Emilio.
Aza mulai membiasakan dirinya untuk makan seperti manusia normal walaupun Sebenarnya dia tidak bisa mengontrol nafsunya ketika dia melihat darah. Sementara Iliana masih belum bisa makan seperti manusia. Dia masih mau makan darah ataupun organ hewan yang masih segar.
"Kemana Iliana kok tidak terlihat?" Emilio mulai kepada Aza. Dia menatap Aza dengan sangat dekat sekali.
"Iliana masih tertidur pulas di kamarnya. Aku tidak ingin mengganggu dia. Karena semalam dia merengek ketakutan," Aza menjawab pertanyaan Emilio sambil menatap wajah Emilio.