Fani dikejar deadline yang cukup membuat kepalanya semakin pusing. Bahkan Emilio meminta merevisi beberapa pekerjaannya. Dia terlihat sangat stress sekali. Apalagi Jo belum ada kabar sama sekali. Dia hanya dapat mengumpat dengan rasa dongkol karena pekerjaan itu tidak kunjung selesai sama sekali.
"Kenapa aku dapat bos yang model lain seperti memiliki?" Fani terus menggerutu sambil mengerjakan dengan laptopnya.
"Bagaimana laporan budgetingnya sudah kamu selesaikan?"
Suara Emilia benar-benar mengejutkan Fani yang sedang mengerjakan laporan budgeting yang tadi habis dilempar di ruangan. Dia hanya bisa terdiam dan tidak bisa protes sama sekali.