Mobil yang ditumpangi oleh Emilio melaju begitu sangat kencang sekali menyapu jalanan Kota Amsterdam. Di dalam mobil Limousine, Emilio mulai berdecak frustasi karena dia benar-benar kehilangan satu investor asing. "Sialan semua ini gara-gara si Fani! Seharusnya dia itu lebih teliti untuk membuat materi dalam presentasi kali ini!" Dia mulai menggeram dengan sangat kesal sekali karena semuanya gagal begitu saja. Dia berusaha untuk meredam amarahnya dengan mengepalkan kedua tangannya diatas bangku kursi belakang. Dia menghela nafas dengan sangat berat sekali. Kedua matanya menatap tajam ke depan hingga memerah.
*
Di kantor Fani terlihat sangat murung sekali. Jo berusaha untuk menghibur hati Fani yang sedang kacau. Dia sangat takut sekali Jika kehilangan pekerjaan itu.
"Udahlah, Fani. Kamu harus tenang. Sebaiknya kita pulang karena di luar sudah tidak aman apa lagi sebentar lagi matahari akan terbenam."