Aza sudah kembali. Dia sedang duduk di sofa ruang tamu sambil memijat keningnya yang sedikit pusing sekali. Dia bahkan berusaha untuk mengontrol nafsunya. Dia berusaha untuk membuat dirinya benar-benar menahan.
Mendadak kukunya bertumbuh hingga panjang membentuk sebuah cakar. Dia berusaha untuk mencari plasma darah untuk disuntikkan ke tubuhnya agar dia tetap menjadi manusia. Dia berusaha keras agar tidak ada seorang satupun yang mengetahui jati dirinya.
" Tidak! Ini tidak boleh terjadi! Nggak boleh ada satu orang pun yang mengetahui kalau aku adalah...." Aza segera berlari untuk pergi. Dia harus segera sampai ke rumah lalu dia berlari secepat kilat. Dalam waktu beberapa menit dia sudah sampai di rumahnya. Dia segera mencari plasma darah yang tersimpan di lemari es. Dia segera meminum plasma darah itu hingga tak tersisa sama sekali.