Setelah selesai sarapan, Michella sibuk dengan tugas kuliahnya. Meski tidak berada di London, Michelle tetap memprioritaskan studinya. Karena target dia harus lulus tepat waktu.
Tidak lama kemudian, ibunya datang kepadanya dengan segelas cokelat panas untuknya. Kemudian sang ibu duduk di kursi di sebelah Michella.
"Ini aku buatkan coklat panas untukmu, sepertinya kamu punya banyak pekerjaan," gumam sang ibu.
Michelle tersenyum. "Terima kasih Bu. Ya, saya sedang menyelesaikan tugas kuliah saya. Karena saya ingin lulus tepat waktu, mohon doanya untuk saya, Bu. Semoga saya bisa lulus tahun depan"
"Ya, aku yakin aku akan mendoakan yang terbaik untukmu." kata sang ibu, membelai rambut Michella dengan lembut.
"Terima kasih IBU"
"Maaf aku menghentikanmu untuk berhubungan dengan Ben Stone"
Michella menghela nafas. "Tidak apa-apa Bu, kamu tidak perlu merasa bersalah seperti itu"