Saat dirinya telah selesai memoleskan bedak di wajahnya dan sedikit memakai lipstik di bibirnya, Dinda pun merasa bahwa dirinya itu sudah jauh lebih baik. Terlihat seperti orang yang sehat-sehat saja.
"Ok segini cukup. Semoga semua orang tidak ada yang menyadari wajah pucat aku ini. Sekarang aku harus buru-buru keluar saja deh. Kalau tidak nanti si Cinta itu malah curiga padaku," celoteh Dinda.
Lalu kemudian Dinda pun langsung sedikit merapihkan pakaiannya, dan dia pun juga langsung mendekat ke arah pintu kamar dan dengan segera dia membuka pintu kamar tersebut.
Saat pintu terbuka, pada saat itu Cinta masih berdiri di depan sana. Dan saat itu Cinta baru saja akan mengetuk kembali pintu kamarnya, hanya saja terlanjur dibuka oleh Dinda. Pada saat itu Cinta sudah mengangkat tangannya ke udara bersiap untuk mengetuk pintu.
"Mau ngapain?" jutek Dinda. Dinda melipat kedua tangannya dan kemudian kedua tangan yang sudah ia lipat itu, kemudian ia letakan di bagian bawah dadanya.