Rico pada saat itu langsung menyentuh pundak Mamih. Dan seketika itu juga Mamih pun langsung jadi menatap wajah Rico.
"Moh, biar aku saja yang berbicara dengan Dinda," ucap Rico.
"Kamu kok ke si sih, Nak? Lalu bagaimana dengan Nak Cinta? Kamu meninggalkannya sendirian di luar?" tanya Mamih.
"Tidak kok, Mih. Cinta sudah pulang," terang Rico.
"Kok pulang?" heran Mamih.
"Iya, Mih. Tadi kita berdua itu sudah membicarakan semuanya. Tidak ada yang perlu kita bahas lagi. Jadi ya si Cinta milih buat pulang aja. Nanti deh aku ceritain ke Mamih tentang obrolan aku dan Cinta," ujar Rico.
"Oh ya udah kalau gitu. Kirain Mamih Nak Cinta pulang dengan keadaan marah," ucap Mamih.
"Ya nggak lah, Mih. Rico gak mungkin cari masalah terus kok," ucap Rico.
"Iya itu bagus, Nak. Ya udah deh kalau gitu Mamih keluar dulu ya, Sayang. Kamu coba lah berbicara dengan Dinda," ucap Mamih.
"Iya, Mih," patuh Rico.