Karena terus dibujuk oleh Adit dan juga Dinda, pada akhirnya Mamih pun mau juga untuk ikut bersama dengan Dinda dan mencari makan siang.
"Ya udah deh iya, kalau gitu Mamih mau," putus Mamih.
Adit dan juga Dinda langsung merasa sedikit lega karena pada akhirnya Mamih pun mau juga untuk dibujuk.
"Iya ayo, Mih," setuju Dinda.
"Nak Adit, Mamih titip Rico ya, Nak. Jika dia sudah sadarkan diri, Mamih minta tolong sama kamu, tolong panggil Mamih ya, Nak," pinta Mamih.
"Iya, Mih. Itu pasti kok. Mamih tidak perlu khawatir ya, Mih," ucap Adit.
"Terimakasih banyak ya, Nak," ucap Mamih.
"Dit, aku pergi dulu ya," ucap Dinda.
"Iya, Din," jawab Adit.
Saat setelah Mamih dan juga Dinda pergi dari sana, kemudian Adit pun langsung mendekati pintu ruang rawat Rico.
Adit mengintip Rico di balik kaca pintu yang kecil. Adit menempelkan telapak tangannya itu di kaca tersebut.