"Cepat yang mana?" bentak Rico. "Kamu jangan buat saya jadi semakin emosi ya. Jangan sampai saya menjadi meluapkan kemarahan saya ini kepada kamu. Cepat katakan kepada saya sekarang juga yang mana kopi yang rasanya asin?" kesal Rico yang sudah dibuat tak sabaran saja.
"Iya, Pak Rico. Tunggu sebentar. Saya mencoba untuk mengingatnya kembali. Saya soalnya takut salah," ucap Rico.
"Kenapa kopinya jadi dua?" kesal Rico.
"Itu semua karena saya membuatkan kopi yang baru untuk Pak Rico," jawab Cinta.
"Halah ... sudah cepat segera cari kopi yang rasanya asin saja. Cepat kamu langsung cicipi saja kopinya biar tahu mana yang asin dan tidak," titah Rico.
"Tapi, Pak ..." ragu Cinta.
"Tapi apa, hah? Suruh siapa coba kamu malah buat kopi yang baru dan malah menyatukan gelas yang berisi kopi asin dan tidak. Jadinya kan seperti ini. Bingung membedakan mana yang sudah dicampur dengan garam dan mana yang belum," cicit Rico.