Cinta menatap Rico sejenak, kemudian dia pun kembali memalingkan muka ke arah lain.
"Nggak kok, aku percaya sama kamu, Mas," ucap Cinta tanpa melihat wajah Rico sedikit pun.
"Kenapa kamu bilang begitunya tidak sambil menatap wajahku?" ujar Rico.
"Apakah aku harus menatap wajah kamu, Mas? Itu tidak perlu, kan?" ucap Cinta.
"Sayang, bicaralah sambil menatap wajahku ini. Katakan yang sebenarnya padaku," pinta Rico.
"Aku sudah mengatakan semuanya sama kamu, Mas. Aku percaya sama kamu. Udah ah, ayo kita pulang saja," ajak Cinta yang sudah semakin merasa tidak nyaman.
"Sayang, ayolah jangan begini, kamu jangan berpikir yang aneh-aneh tentang aku dan juga Dinda. Kami berdua itu tidak ada apapun juga. Kami hanya sahabat biasa, bahkan aku saja sudah menganggap Dinda itu sebagai adik aku sendiri," terang Rico.