"Hm, ya memang iya sih jalanannya itu sepi. Tapi bisa saja kan ya ada keajaiban menghampiri saya. Siapa tahu tiba-tiba saja ada seseorang yang lewat ke sana dan menolong saya," ucap Cinta.
"Iya Mbak, keajaiban pasti ada kok. Hanya saja kan kita tidak tahu Mbak, siapa tahu saja pas ada orang yang lewat ke sana, Mbak malah udah dipukulin sama tuh wanita. Dan mungkin saja nyawa Mbak sudah tidak menyatu lagi dengan raga Mbak. Bisa saja kan Mbak seperti itu? Di dunia ini kan tidak ada yang tidak mungkin. Hehe," celetuk Arga.
"Maksudnya apa ya, Mas? Mas ini nyumpahin saya mati gitu?" kesal Cinta.
"Mana ada Mbak saya nyumpahin Mbak. Kan kata saya juga bisa saja gitu Mbak. Mbak suka mah buruk sangka mulu jadi orang. Tadi aja saya niat nolongin, eh Mbak malah nuduh saya mau berbuat jahat. Berdosa sekali ya Mbak. Hmmm," cicit Arga.
"Ish ... sudahlah, kamu lama-lama ngeselin juga ya ternyata. Sekarang juga saya minta cepat turunin saya di sini. Sekarang!" titah Cinta.