"Udah gue bilang berhenti mengatakan hal itu Aghnia! Jangan mancing gue!"
Agni tertawa begitu keras sampai sudut matanya basah. Dia menatap Jen dingin.
"Gue juga udah pernah bilang, kalau lo belum amnesia. Jangan pernah bohongin gue!" balasnya dengan nada tak kalah tinggi.
Melihat Jen yang begitu santai membentaknya dan memukulkan tinjunya ke tembok pagar, membuat Agni merasa tidak perlu lagi menahan sabarnya.
Jen menghela napas. Dia sadar kalau Agni seperti sudah tau soal keberangkatannya, kalau tidak mana mungkin dia semurka sekarang.
"Maaf," cicit Jen pelan, namun tulus. Dia hanya kalap karena Agni sudah menyebutkan kata putus tiga kali hari ini. Harusnya mereka baik-baik saja, tapi kenapa setelah mereka berpacaran pun rasanya banyak sekali masalah datang silih berganti.
"Gue minta maaf," lagi tangan Jen, Agni tepis.