Begitu layar besar menampakkan dua wajah teman kecilnya, Jen tidak bisa tidak tersenyun tipis. Meski dia tidak akan pernah menyampaikannya secara langsung. Jen terlalu gengsi untuk berkata rindu, meski dia sangat berharap bisa berkumpul lagi bersama Lucas juga Aiden.
"Hai Bro!" Lucas yang paling berisik mulai memperlihatkan wajah aslinya. Belum apa-apa lelaki berotot itu sudah berteriak nyaring sampai Aiden mengerang protes.
"Bagaimana keadaan di sana?" Seth bertanya basa-basi. Harusnya pertanyaan ini bisa diskip mengingat bagaimana mereka sudah sering saling menghubungi lewat pesan chat dan telepon.
Aiden lagi-lagi mendengkus. "Serius Seth, tapi pembukaan percakapanmu benar-benar payah." kata Aiden, lelaki yang memiliki mulut pedas.
Sontak jawaban Aiden membuat gelak tawa diantara yang lain tak bisa terhindarkan. Jen saja sampai malu dan menutup wajahnya karena Seth sangat amat mengecewakan.