Pelukan kedua Alka dan Seth terurai, meski mereka sudah berada diposisi cukup lama. Bukan hal tidak mungin kalau sudah ada beberapa orang yang memergoki keduanya. Tapi Alka tidak bisa menahan perasaan bersalahnya— ketika mendengar ungkapan putus asa yang Seth katakan padanya.
Tentang mencintai tapi tak harus memiliki. Alka tahu bagaimana pedihnya dan munafik kalau kita katakan kita akan bahagia melihat orang yang kita cinta bahagia. Kalau memang seperti itu adanya, Alka tidak perlu repot-repot menjaga jarak dari Agni dan Hara sementara karena patih hati yang dia rasakan. Bukannya merasa bahagia— hati Alka remuk redam setiap kali melihat keduanya dekat.
Itulah mengapa Alka merasa amat sangat bersalah dengan Seth. Mulutnya mungkin bisa mengatakan kalau dia memang akan berusaha menerima Seth, tapi hati tidak akan berdusta.