"Kakak gak mau denger kalau perempuan yang kamu taksir itu sj genit!"
"Hah?!" Axel gelagapan karena Agni kelihatan langsung memberinya red flag, bahkan saat dia belum secara resmi menceritakan soal Caitlin.
"Dia baik Kak," kata Axel coba memberi pembelaan, namun berakhir dengan decihan sinis Agni yang membuat nyalinya menciut. Agni selalu menjadi seseorang yang Axel turuti kata-katanya, maka kalau sekarang Agni menentang Caitlin, tidak ada alasan Axel untuk maju.
"Mending kamu sama yang namanya Amara aja, dia kelihatan gak neko-neko dan baik."
Mata Axel membulat sempurna. Dia yakin Agni tidak mungkin serius… harusnya. Tapi saat dia melihat Agni yang menatapnya lurus tanpa senyuman, Axel tahu kalau Agni seratus persen serius.
"Kak, gila aja ya! Amara itu…"
"Apa? Amara kenapa?" tanya Agni dengan mata memincing. Dia bisa menebak apa yang hendal Axel katakan. Tapi sumpah, Agni akan membunuh adiknya, kalau Axel sampai berani mengatakan apa yang ada dalam kepalanya.
