"Son," suara itu bersama pintu yang terbuka, mengembalikan kesadaran Jen yang tengah terbakar emosi karena ulah Rey.
Ketika Jen sadar Max sudah ada di belakangnya, dia sudah tahu kalau sekarang adalah saatnya dia berhenti.
"Beruntung, gue belum habisin lo!" desisan sinis yang Jen lontarkan semakin membuat tubuh Rey bergetar. Ini adalah kedua kalinya dia ketakutan setelah dulu dia sempat merasakan hal yang serupa.
"Kalian tidak apa-apa?"
Orang yang mengajukan pertanyaan adalah Adrian, ayah Agni— yang muncul dari belakang Max dengan wajah khawatir.
"We are okay Uncle."
Ucapan meyakinkan, juga hasil pengamatan Adrian pada dia anak adam itu yang tidak terlihat terluka, membuatnya sedikit merasa lega. Sampai matanya menatap ke arah lengan Seth yang sempat terkena tusukan dari Rey.
"Itu tanganmu!" Adrian berseru, lalu menghampiri Seth yang merasa kikuk.
"Untungnya tidak dalam." ucap Adrian setelah selesai memeriksa. "Ada lagi yang terluka?"
