Sekali lagi abercio memukul dahi alex dengan koran. Asistennya ini sungguh sangat cerewet hari ini, dari tadi mulutnya terus saja mengomel seperti seorang istri yang sedang memarahi suaminya. Abercio mulai tidak nyaman dan emosi. Kesabarannya sudah habis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tidak penting dari alex, yang sama sekali tidak benar.
brak...
Abercio menggebrak meja dengan tangan kanannya, supaya Alex berhenti berbicara dan fokus kepada pekerjaan yang diberikan abercio. yang dibutuhkan oleh Abercio sekarang adalah penyelesaian masalah, bukan menambah masalah.
"apa kau melihat jendela itu?" kata abercio sambil tersenyum menyeringai kepada alex. sebuah jendela kaca yang lumayan besar ukurannya sebagai fentilasi udara di kamar Abercio, sepertinya akan sangat cukup untuk dilewati satu anak manusia saja.
"Ya." jawab Alex begitu saja tanpa mengetahui arti kata di balik pertanyaan abercio kepadanya.