Perselingkuhan telah berlangsung lama, tetapi tidak ada pelayan di kediaman yang berani melaporkan tindakan tuan besar dan gundiknya kepada Nyonya atau Akira. setiap kali seorang pelayan berani menyinggung Jenifer, mereka akan dipecat dan bernasib buruk.
Tidak lama setelah Jenifer pergi, Jason Kyle turun dari kamarnya dan bertanya kepada para pelayan tentang keberadaan putrinya. Apalagi di luar sana hujan deras bercampur petir yang menyambar di sana-sini, serta gemuruh angin kencang. Sepertinya ada badai hujan yang cukup lebat di luar sana.
"Bibi, di mana Akira? panggil Akira, aku ingin bicara dengannya sekarang." kata Jason Kyle, yang meminta pembantunya memanggil putrinya, mengira Akira hanya akan merajuk dan mengunci diri di kamar. Selama ini gadis itu nakal dan manja. Tipe usil dan bukan tipe penurut. Seperti wanita muda dari keluarga kaya pada umumnya.
Pelayan itu hanya terdiam dan tidak berani menjawab perkataan tuannya. Anne melihat gadis mudanya marah dan meninggalkan rumah sambil menangis sedih. Pelayan itu tahu bahwa nona muda Akira pasti telah melihat perbuatan buruk ayahnya. Tentunya hatinya sedang hancur berkeping-keping sekarang.
"Tuan besar. nona muda itu meninggalkan rumah. Dia tidak ada di kamarnya saat ini." kata pelayan itu, gemetar ketakutan. Dia tahu bahwa tuan besar akan sangat marah dan dapat memecatnya atau menyiksanya karena tidak bekerja dengan baik. jika tahu Akira akan pergi, seharusnya dia sebagai pengasuh mencegahnya.
"Apa?! Kamu pelayan yang tidak berguna. pergi dari hadapanku!" kata Jason Kyle dengan marah dan mendorong pelayan setianya itu untuk berlutut di lantai yang dingin. Tak hanya itu, ia juga melemparkan segelas minuman ke arah pelayan itu dan memukul kening pembantunya hingga berdarah.
"Tuan besar, maafkan saya, Tuan. Tolong jangan memecat saya. Biarkan saya terus bekerja di kediaman ini." pelayan itu memohon. tapi pria ini tidak tergerak hatinya sama sekali. dia meminta penjaga untuk mengusir pelayan itu dari rumah, meskipun di luar hujan deras.
Bibi Anne adalah pelayan setia Nyonya Jasmine Kyle. Bibi Anne yang sejak kecil merawat Akira dan sangat menyayangi gadis itu, meskipun Akira sedikit nakal dan usil. itulah sebabnya, meskipun Anne sering disiksa, dia tetap berada di keluarga Kyle untuk menemani Akira saat ibunya sakit.
"Nona Muda, di mana Anda hari ini?" Bibi Anne berkata, yang khawatir dan berharap menemukan gadis itu. hujan deras tengah menerpa tubuhnya. namun ia tidak perduli dan malah mengkhawatirkan orang lain. dia tahu, pasti papanya tidak akan peduli kemana Akira pergi. Sejauh ini, tuan Jason hanya menginginkan aset keluarga Kyle dan cintanya tidak tulus untuk gadis itu. Nyatanya, tuan Jason akan senang jika Akira tersesat. dengan begitu semua harta keluarga Kyle akan jatuh ke tangannya setelah Nyonya Besar meninggalkan dunia.
Bibi Anne memutuskan untuk kembali ke rumah kakaknya yang tidak jauh dari kota A. Anne tidak bisa lagi kembali ke kediaman Kyle untuk saat ini.
-----------
Akira memutuskan keluar rumah karena kecewa dengan ayahnya. dia berjalan di tengah hujan badai dengan pakaiannya yang basah kuyup. Gadis ini sedang berteduh di halte bus, menunggu bus menuju rumah sakit yang akan lewat malam ini.
"Ibu, aku ingin memelukmu malam ini." Kata Akira yang tubuhnya mulai terasa beku dan kedinginan.
Saat Akira berada di halte bus. tiba-tiba ponselnya berdering. telepon dari rumah sakit tempat ibu Akira dirawat, dengan cepat gadi itu menerimanya dengan tangan gemetar dan berharap itu bukan berita buruk.
"Halo, Dokter. Anda menelepon saya, apa sesuatu yang terjadi pada ibu saya malam ini? Mommy baik-baik saja, kan? Saya akan menemuinya malam ini." Kata Akira, yang merasa tidak enak hati bertanya tanpa henti, hingga membuat dokter itu tidak sempat untuk menjawab pertanyaannya satu persatu. ia merasa seperti sesuatu yang besar telah terjadi.
"Nona Muda, ibumu…" kata dokter yang tidak tega mengatakan yang sebenarnya kepada Akira. Dokter tahu bahwa gadis cantik ini sangat mencintai ibunya dan tidak pernah meninggalkan ibunya, kecuali untuk hal-hal yang sangat penting.
"Ada apa dengan ibuku? Dokter, katakan padaku! Jangan membuat ku bingung. ibuku baik-baik saja kan?" ucap gadis cantik ini. tubuhnya mulai bergetar dan jantungnya berdebar kencang karena rasa penasaran bercampur kekhawatiran yang berlebihan. kakinya sakit karena berjalan jauh dan seolah dia tidak bisa lagi berdiri.
Suara hujan deras membuat otak Akira terasa tumpul dan tidak bisa berpikir jernih, ditambah dokter yang selama ini diam dan mengulur waktu dan hanya membuat sesak nafas menunggu jawaban atas pertanyaannya.
"Ibu Nona... Ibu Nona sudah meninggal." kata dokter dengan sangat menyesal.
prakk...
brakk....
seketika ponsel Akira jatuh. Gadis cantik ini tidak bisa mempercayai semua kata-kata dokter. Dia yakin ibunya hanya kambuh saja seperti biasa dan pingsan, tidak meninggal.
"Ibu, ... tidak! Ibu pasti hanya tidur. Dokter pasti salah! Ibu, tunggu ... Akira akan segera datang. Jangan tinggalkan Akira." teriak gadis cantik itu sambil berlari secepat yang dia bisa. Dia baru saja meninggalkan ponselnya di halte bus. mungkin juga barang itu sudah rusak terkena guyuran air hujan.