alex sedang melihat dengan cermat ke wajah dan bagian leher paman kecilnya, seolah sedang mencari sesuatu. "paman, kenapa tidak ada lipstik yang menempel di tubuhmu sama sekali. Bahkan tanda cupang dari gadis itu pun tak terlihat di lehermu. Bukankah kalian berdua tadi di dalam sedang… ehem… sedang melakukan hal itu?" kata alex sambil menyatukan kedua jari telunjuknya seperti dua ekor burung yang saling mematuk dengan mengadu kedua paruh mereka.
Pletak…
abercio tidak banyak berkomentar ataupun marah. Ia hanya diam, namun memberikan hukuman kecil kepada keponakannya yang manja itu dengan menyentil dahinya.
"aw… kenapa kau menyentil dahi. Itu sangat sakit." Gerutu alex yang mengeluh dan tidak terima, jika pamannya menghukumnya tanpa alasan yang jelas.