Abercio berusaha secepat mungkin yang ia mampu untuk mencapai pintu lift, agar setidaknya ia bisa terhindar untuk sementara waktu dari jeratan sekertaris Lily yang sepertinya memiliki niat buruk padanya.
"Mau kemana kau?" Kata sekertaris Lily ketika abercio sudah mencapai pintu lift pribadi khusus Presdir. Tangan abercio dengan cepat diraih oleh sekretaris Lily dan menarik sang presdir keperluannya.
"Lepaskan aku! Jika kau Berani macam-macam. Aku tak segan untuk menghancurkan mu." Kata abercio memperingatkan sekretaris Lily dengan ancamannya. Tubuhnya yang kekar dan gagah, sekarang seperti tak ada tulang saja. Bahkan ia yang seorang laki-laki saja sudah tak bisa melawan seorang wanita lemah seperti sekertaris Lily yang sangat licik ini. Semuanya terasa lemas dan tubuhnya mulai terasa terbakar dengan panas yang membara dalam gelora nafsu yang mulai mendominasi tubuh dan pikirannya.