"Qill. Lu kenapa si?" tanya Dika.
"Kenapa apanya?"
"Lu kayanya ada yang beda kali ini."
"Engga. Biasa aja."
"Bohong. Gua tau lu Qill. Pasti lu cembru ya karena gu dekat-dekat sama Dilla? Hahaha."
"Yehh, pede banget lu. Ngapain gua cemburu. Lu mau dekat sama siapa aja juga gua ga peduli."
"Yakin?"
"Yakin lah."
"Oke kalo gitu. Tapi lu tenang aja Qill, gua ga akan ninggalin lu. Gua akan selalu ada buat lu. Kapan pun dan dimana pun ketika lu butuhin gua. Jadi lu ga usah khwatir."
"Dika. Kenapa kata-kata lu barusan bisa bikin hati gua langsung tenang seketika," ucap Aqilla di dalam hatinya.
"Terserah lu. Gua ga peduli."
Kemudian Aqilla naik ke atas sepeda motor Dika. Siang ini Aqilla akan pulang di antar oleh Dika lagi. Bahkan tanpa ada penolakan dari Aqilla.