Setelah cukup lama berada dirumah sakit dan melihat segala pemeriksaan yang dilakukan sang istri, Rey terus saja cemberut dengan wajahnya yang sangat kusut. Dia tidak menyangka jika dokter Chen itu bisa berbuat lebih dari seorang playboy seperti dirinya. Dengan santai dan wajah tanpa dosa, lelaki keturunan China itu melihat bahkan memainkan benda pribadi milik sang istri dengan mudah. Dan Rey pun juga tidak bisa mengamuk karena itu sudah menjadi prosedur rumah sakit.
Api cemburu berkobar-kobar dikepala lelaki tampan ini, dia tidak suka jika tubuh istrinya disentuh oleh lelaki lain termasuk dokter Chen. Mungkin jika Rey tidak ikut, sampai kapanpun dia tidak akan pernah tahu bagaimana cara gadis itu mengontrol alat kontrasepsi yang dipasang di dalam rahimnya.
"Apa sakitmu kumat lagi? wajahmu lecek sekali Rey," ucap Camelia kepada suaminya.
Rey menatap dengan sinis, "Iya sakitku bahkan lebih parah dari pagi tadi, sekarang cepat kita pulang!"