Chereads / PERNIKAHAN KONTRAK [21+] / Chapter 2 - Ancaman

Chapter 2 - Ancaman

"Camelia dimana kopi untuk kakakmu hah?!"

Suara teriakan sang ibu membuat gadis cantik itu bergegas membuatkan secangkir kopi hitam untuk kakaknya, bahkan saking super sibuk Camelia bahkan hampir menumpahkan air panas itu ke atas perutnya. Dia berlarian dengan tempo cepat agar bisa segera sampai diruang makan, kemudian menyerahkan secangkir kopi manis itu untuk sang kakak Johnny.

Lelaki tinggi berparas tampan itu menatap dengan tajam ke arah sang adik. "Apa kau melupakan kebiasaan ku? harusnya setiap sarapan berikan aku secangkir kopi terlebih dahulu!" omel Johnny kesal.

Camelia menundukan kepalanya. "Maafkan aku kak, aku teledor."

"Dasar bodoh!" umpat Johnny.

Brakkk !

Kania, alias sang ibu Camelia dan Johnny memukul meja makan dengan keras karena mendengar keributan di depan matanya. Wajah wanita paruh baya itu pun terlihat begitu kesal.

"Heh bisakah kalian tenang sedikit? aku sedang mencoba sarapan disini. Dan kau Camelia, pergilah ke dapur!" perintah Kania pada putrinya.

Camelia bergegas pergi meninggalkan ruang makan, jika orang-orang sibuk dengan sarapan dan obrolan manis keluarga masing-masing. Nasib gadis ini sangatlah berbeda, dia tidak pernah di ijinkan untuk makan bersama kakak dan juga sang ibu sebelum menyelesaikan pekerjaannya didapur. Jujur saja itu sangat menyakitkan, dan membuat Camelia seperti orang asing dirumah ini. Namun apapun itu dia harus kuat dan menerima semua kenyataan ini dengan ikhlas.

Jam menunjukan pukul 06.35, Camelia baru selesai menjemur pakaian serta menyapu halaman rumah. Keringat bercucuran membasahi dahinya, dia belum sempat minum atau pun sarapan sebelum berangkat kerja. Namun karena takut kesiangan, gadis ini pun bergegas mengambil tas di teras rumah kemudian berjalan menyusuri jalanan yang sudah mulai ramai. Camelia mendengarkan musik kesukaannya sembari melahap sepotong roti yang dia bawa untuk mengisi perut, pagi ini terasa begitu tenang seakan tidak ada masalah atau hal buruk yang mungkin akan menimpa Camelia.

Walau pun sebenarnya, ketika mobil mewah melintas melewati Camelia. Akan ada sebuah kejadian buruk yang mungkin sangat menyulitkan dirinya seumur hidup. Tapi dengan tanpa rasa curiga atau pirasat buruk sedikit pun gadis ini berjalan dan masuk ke dalam restoran tempatnya bekerja itu. Sementara dilain tempat, terlihat beberapa orang lelaki tinggi besar datang menghampiri rumah Camelia dengan aura yang menakutkan.

Tok tok tok !

Sebuah ketukan kencang mengagetkan Kania dan Johnny yang masih menikmati sarapan mereka, mereka bergegas menghentikan makan dan menghampiri asal keributan itu. Dan ketika Kania membuka pintu rumahnya, dia melihat dua orang bodyguard tinggi besar dengan lelaki tampan yang merupakan Boss mereka berdua. Wanita paruh baya itu terkejut sampai tidak bisa berkata-kata lagi.

"Sepertinya kau masih hidup tenang setelah mengingkari janji yang sudah kau buat Kania." ucap lelaki berjas hitam itu dengan nada sedikit meninggi.

"Tuan Rey?" ucap Kania sembari menatap lelaki gagah dihadapannya.

Lelaki tampan bernama Rey itu masuk tanpa undangan sedikit pun dari pemilik rumah, dia melihat sekeliling ruangan dengan tatapan yang sinis. Rey bahkan melihat foto gadis kampungan yang semalam dia temui semalam, tidak ada yang berbeda. Sama-sama jelek dan begitu membosankan dimatanya.

"Rumahmu sangat membosankan Kania." ucap lelaki bernama Rey itu mengejek.

"Iya seperti inilah keadaan rumahku tuan Rey." ucap Kania sopan.

Rey duduk di sofa yang sudah buruk rupa itu sembari menumpang kan sebelah kakinya ke atas, di ikuti dengan dua bodyguard yang selalu mengikutinya kemana pun. Mereka berdiri di belakang dengan tangan yang menyilang di atas perut.

Kania duduk perlahan, dia tahu jika hari ini akan segera tiba. Ketika sang Tuan yang kaya itu menagih semua uang yang pernah dia pinjam beberapa bulan yang lalu.

"Kenapa kau memberiku seorang gadis yang jelek dan membosankan Kania?" tanya Rey dengan wajah serius.

"Tapi dia sangat cantik Tuan, bahkan kecantikannya tidak ada yang menandingi disini." ucap wanita paruh baya itu membela diri.

"Iya dia cantik jika bisa mengurus dirinya dengan baik, tapi dengan penampilan seperti itu? ah aku jijik sekali. Sekarang kau harus melunasi hutangmu sekarang! aku tidak butuh gadis bernama Camelia itu!" bentak Rey kesal.

"Tapi aku tidak memiliki uang sekarang tuan Rey, tidak bisakah kau memberiku sedikit waktu lagi?" pinta Kania memelas.

"Cih.. waktu dan waktu yang bisa kau minta. Sudah berapa lama aku memberimu kelonggaran hah? sudah aku bilang jika kau ingin melunasi hutangmu berikan aku gadis yang sangat cantik!" bentak Rey.

Johnny yang sedang berdiri disana hanya bisa terdiam, dia tidak bisa melakukan apapun karena dua bodyguard itu. Sementara sang ibu terus memohon agar Rey bisa memberinya sedikit kelonggaran lagi.

"Aku yakin putriku itu bisa membuat dirimu senang tuan Rey, berikan aku waktu. Dan akan ku permak dia dengan sangat baik!" ucap Kania penuh keyakinan.

Rey tertawa geli, bagaimana mungkin seorang gadis culun dan kampungan seperti Camelia bisa membuatnya senang? melihat tatapan dan ekspresi gadis itu saja dia sudah sangat muak. Camelia lebih pantas menjadi budak daripada bersanding dengan seorang Rey. Kira-kira itu yang dipikirkan lelaki angkuh ini.

"Baiklah Kania, karena suamimu pernah berjasa padaku tempo dulu aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Perintahkan gadis bernama Camelia itu untuk datang ke rumahku dengan sikap dan gaya yang berbeda, jika perlu persiapkan dia dengan baik karena aku tidak ingin dibuat kecewa lagi." ucap lelaki itu angkuh.

"Terimakasih tuan Rey! kau memang sangat baik." ucap Kania penuh kebahagiaan.

"Tapi ingat! jika dia tidak bisa membuatku senang, maka kepalamu yang akan menjadi gantinya." ancam lelaki itu kejam.

Johhny berlari dan memeluk sang ibu ketika Rey dan kedua bodyguard nya pergi meninggalkan rumah ini, mereka begitu ketakutan dengan acaman yang dibuat lelaki angkuh itu. Karena sejak dulu dia terkenal begitu dingin dan juga kejam, tidak ada satu orang pun yang berani menentang atau pun mengusiknya.

"Ibu, kenapa kau beruusan dengan lelaki gila seperti Rey! dia itu sangat menakutkan!"  ucap Johnny.

"Johnny kau benar-benar bodoh! hanya dia yang bisa membantu kita. Lagi pula sebagai pembayaran hutang kita hanya perlu menyerahkan Camelia, kan?! gadis itu tidak terlalu penting dikeluarga ini jadi sudah kita buang saja dia pada lelaki psikopat itu." ucap Kania.

Sejak Camelia berada di dalam perut, Kania memang sangat tidak menginginkan kehadiran gadis itu. Dia menganggap Camelia adalah sebuah ancaman, bencana dan juga kesialan. Apalagi setelah tahu jika dia bukanlah anak dari suami yang dia nikahi yang merupakan ayah Johnny. 

Camelia adalah anak dari hasil pemerkosaan yang dilakukan dua orang penjahat yang saat itu membunuh lelaki yang sangat Kania cintai. Namun karena untuk mendapatkan hati keluarga suaminya, dia tidak bisa membunuh anak itu dan membesarkannya hingga tumbuh dewasa. Dan sekarang, sudah saatnya Kania membuang kesialan itu dengan menyerahkan Camelia kepada lelaki bernama Rey.