"Karena dia tipe pria yang akan melepas bajunya untuk siapa pun," dia menegaskan dengan suara yang hampir seperti teriakan. Dia mengepalkan tinjunya ke jantungnya dan memelototiku. "Bahkan untuk orang sepertiku."
Aku tidak memiliki tanggapan untuk itu, tetapi untungnya, lift berbunyi, dan pintu terbuka untuk mengungkapkan area resepsionis apartemen Donal. Melupakan Bruno, aku melangkah ke kamar, terpaku oleh suasana murung di kamarnya.
Semuanya hitam, abu-abu, atau kaca.
