Pulang dari club, Nino diam seribu bahasa ketika Bi Euis membukakan pintu rumah untuknya. Bi Euis juga diam, tidak berani bertanya atau berkata sepatah dua patah padanya.
Di kamar, Ivana sedang menidurkan Aaron yang tadi terbangun karena mengompol, sambil menahan nyeri di perutnya ia juga mengirim pesan ke Shindy. Larut malam, Shindy baru membalas chat Ivana.
.
Drrtt ... drrtt ... drrtt ...
Shindy : Kak, sorry saya baru balas chat kamu.
Ivana : Astaga, Shin! Kamu gak diajak ketemu sama Nino lagi, kan?
Shindy : Enggak kok, memangnya kenapa?
Ivana : Gak apa apa, kirain kamu sama Nino habis ...
Shindy : Oh, enggak Kak. Saya baru pulang dari kantor, lagipula saya tidak mau lagi bertemu dan berkencan dengannya.
Ivana : Hmm, baguslah kalau begitu, kamu gak jadi selingkuhan dan korban baru dia. Tapi kita membuat rencana lain untuk menjebak dia, Shin.
Shindy : Ya itu sudah pasti, mau gak mau kita harus menjebak dia supaya kapok.
Ivana : Benar, haha.
