Aku berhenti di bagian bawah jalan masuk untuk memasukkan ponselku ke dalam saku ketika aku melihat Charlie di sebelah mobilku, berpose seperti pahlawan super yang sedang berlatih dengan tangan di pinggul.
"Bagaimana hasilnya?" Charlie berseri-seri.
Aku mengejek. "Sangat tertarik. Nanti, Bung."
Dia mengejarku ke sisi pengemudi dan menyandarkan dirinya di pintu. "Tunggu! Apa yang terjadi?"
"Anggap saja itu tidak berhasil." Aku memberi isyarat dengan penuh arti, lalu menambahkan, "Sekarang, permisi."
Charlie menggelengkan kepalanya kuat-kuat dan merentangkan tangannya lebar-lebar. "Kamu tidak akan kemana-mana sampai kamu memberitahuku apa yang kamu lakukan. Kamu pasti telah melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu. Kamu berutang penjelasan kepada ku. Omong-omong, mobil kamu kotor. Aku akan mengirimimu tagihan dry-cleaning untuk kemeja ini."