Dan ketika Kiki pindah ke dalam diriku nanti, rasanya seperti dia mencoba memberitahuku sesuatu. Dia meredam intensitas mentahnya dengan ciuman lembut, memainkan tubuhku seperti instrumen. Dia juga lebih pendiam dari biasanya. Dia tidak memuji pantatku atau penisku atau menyuruhku memohon padanya. Dia berbicara dengan tangannya yang berbakat, gerakan pinggulnya, desahan lembut, dan tatapan hasrat yang membara. Di suatu tempat dalam dorongan dan tarikan sensual, kami menemukan tempat yang tenang hanya untuk kami berdua. Tidak ada musik, tidak ada kata-kata, tidak ada masa lalu, tidak ada rahasia, atau kebohongan atau setengah kebenaran. Hanya kami dalam bentuk paling utama kami.
Dia meraung ketika dia masuk ke dalam diriku. Dan dia tinggal sampai aku berhenti gemetar. Kemudian dia mengumpulkan ku dan memeluk ku. Kita pasti sudah membersihkannya di beberapa titik, tapi itu kabur. Aku tidak benar-benar muncul lagi sampai sinar matahari masuk melalui tirai di kamar tidurnya.