Regina terbangun dengan sensasi terjatuh yang mengagetkan. Degub jantungnya bahkan langsung terjadi lonjakan yang membuatnya bangun dengan napas memburu dan dada bergemuruh. Regina menatap sekeliling, mencoba mengenali dimana dirinya berada, dan dirinya cukup kaget begitu menyadari kalau dia sudah di rumah –di kamarnya sendiri. Padahal terakhir yang dia ingat adalah dirinya yang menumpang di mobilnya Adhi, karena mobilnya sendiri mogok dan Pak Jali berniat membawanya ke bengkel. Jadi apa Adhi yang memindahkannya sampai ke kamar?
Regina menggeleng cepat akan asumsi yang dia buat sendiri itu. Tidak, seorang Adhinatha tidak mungkin melakukan itu untuk dirinya. Adhi bukan pria sebaik itu.
"Apa yang membawaku ke sini Pak Joko?" ujarnya lagi, lalu wanita itu kembali menggeleng.
"Tidak, tidak mungkin juga. Pak Joko kan sudah tua. Bisa geser sendinya kalau nekat menggendongku menaiki tangga."