Duduk santai di kursi malas, menikmati sore dengan angin sepoi-sepoi juga satu mangkuk kecil salad buah benar-benar hal langka sekaligus menyenangkan bagi seorang Regina. Ya, dia sedang menikmati me time nya. Tanpa pekerjaan, tanpa urusan pernikahan, tanpa hal-hal yang mengganggu pikiran. Ah, senangnya.
"Kak!" baru saja Regina merasa ketenangan yang langka, Darwin –adik semata wayangnya sudah teriak-teriak memanggilnya.
"Kak Gina!" Sepertinya pria itu bergerak ke dapur dan tidak menemukan dirinya.
"Kak!"
"Di sini!" Regina akhirnya menyahut. Tidak tahan juga lama-lama mendengar pria itu berteriak-teriak berisik seolah tengah berada di hutan belantara.
"Di sini mana, sih, Kak!"
"Di dekat kolam renang! Astaga berhenti membuatku teriak-teriak!"
Darwin akhirnya muncul di ambang pintu. Nyengir dengan wajah polos tanpa rasa bersalah, pria itu mendekat lalu duduk di kursi malas kosong di sebelah kakaknya. "Apa? Kenapa?" tanya Regina dengan raut masam.