Langkah wanita itu menuruni tangga dengan terburu. Alas sandal rumahnya beradu dengan lantai marmer mencipta suara beradu yang keras. Regina dengan rambut diikat sekedarnya itu berjalan cepat tanpa peduli kalau dirinya masih mengenakan piyama. Dia bahkan tidak menyadari kalau sandal yang dia gunakan bukan pasangan yang sebenarnya. Pikirannya hanya tertuju pada Adhi, suaminya yang dikabarkan mengalami kecelakaan lalu lintas.
"Sebenarnya apa yang ada di kepalanya, huh? Sudah bayar supir kenapa malah nyetir sendiri di tengah cuaca buruk begini, sih?" kesal Regina seraya membuka pintu penumpang.
"Rumah sakit Kasih Bunda, Pak."
Jali mengangguk patuh, dan kendaraan roda empat dengan merk yang hanya dipakai oleh kalangan ekonomi atas itu pun melaju di bawah rintik hujan yang masih begitu deras.