PAGI HARI
Badan Dini terasa pegal, untuk pertama kalinya tubuhnya merasa ngilu.
"Ya Allah," rintihnya pelan. Dini membuka kelopak matanya.
Begitu terbuka matanya sedikit silau akibat adanya cahaya yang terlalu berlebihan pada matanya.
Dini melihat ke sekeliling dan mendapati seorang suster tengah berada di sebelah ranjangnya.
Suster itu sibuk merapikan alat-alat medis yang dibawahnya.
Begitu suster itu melihat Dini bangun dari komanya, suster itu tampak begitu senang.
"Syukurlah Ibu sudah sadar, sebentar ya saya panggilkan dokter dulu," pamit suster itu dan langsung pergi meninggalkan Dini seorang diri.
"Jadi aku ada di rumah sakit? Apa ini semua karena laki-laki itu? Tidak mungkin, laki-laki itu pasti berbohong. Mas Hendra tidak mungkin melakukan hal itu," batin Dini.