Laki-laki itu tersenyum lebar di sana.
"Ck. Dasar maniak anak kecil," gerutu Mr Yogya tidak terima.
Brussel dan Rumania yang melihat pertengkaran tersebut hanya bisa terdiam dan berpikir bahwa orang-orang di depan mereka saat ini terlampau sangat konyol.
"Maaf jika keributan ini sudah membuat kalian berdua menjadi terganggu," ucap Washington penuh sesal.
"Ini sama sekali tidak mengganggu, lagi pula sepertinya pertengkaran ini terjadi karena kalian sudah tampak mengenal satu sama lain dengan baik sepertinya," ujar Brussel sekadar berbasa-basi. Sejujurnya yang tengah dipikirkan oleh laki-laki ini, ia tidak tahu topik pembicaraan ini akan berjalan seperti apa ke depannya karena Mr Yogya sendiri tiba-tiba saja muncul.
"Jangan berbasa-basi. Mari kita lanjutkan topik pembicaraan yang sebelumnya tertunda!" Mr Yogya menatap ke semua penghuni yang berada di dalam ruangan tersebut.