"Diamlah!" Manila bersiap untuk melemparkan sendok tersebut ke wajah Bangkok.
Bandung yang mendapati kedua sahabatnya tersebut kembali bertengkar, tiba-tiba saja hatinya terasa hangat. Entah mengapa rasanya keributan seperti ini justru membuatnya merasa nyaman.
"Hahaha … kalian berdua selalu saja membuat keributan dari hal sepele," katanya sembari tertawa. Tanpa sadar tawa dan kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutnya.
Bangkok dan Manila saling bertatapan begitu mendengar perkataan yang dilontarkan oleh Bandung.
"Kau baik-baik saja? Apa tidak terjadi sesuatu yang aneh di dalam kepalamu?" tanya keduanya bersamaan.
Bandung tersenyum. "Aku baik-baik saja. Terima kasih karena sudah kembali membuat keributan kecil seperti biasanya."
Mendengar Bandung berkata seperti itu, Bangkok merasa lega karena sepertinya Bandung sosok yang ia kenal telah kembali. "Akhirnya kau kembali juga. Aku merasa bersyukur dengan hal ini."
PLAK