Brussel menggeleng. "Anak baik tidak boleh menolak. Kalian sudah memberiku sesuatu yang berharga tenanglah, aku tidak akan menuntut yang macam-macam. Jadi tolong terima saja semua ini dengan hati terbuka," katanya tetap memaksa.
Bangkok yang mendengar hal tersebut langsung menyikut perut Manila, lalu membalas seperti ini, "Tentu saja kebaikan tidak boleh ditolak begitu saja," balasnya.
Brussel tersenyum kemudian kembali berbicara seperti ini, "Ngomong-ngomong aku akan memberi tambahan kue pada kalian dan tolong jangan menolak." Brussel mengatakan itu sembari mengedipkan sebelah matanya.
Rasanya mendapat kedipan dari seorang laki-laki dewasa itu lebih menyakitkan, daripada mendapat sikutan di perut, pikir Manila yang merasa jijik dengan tindakan yang dilakukan oleh Brussel.
Kambuh lagi sifat genitnya, pikir Mr Yogya yang juga ikut merasakan jijik.
***
Kamar Bandung
SRUK
Seorang anak laki-laki terbangun dari tidurnya setelah itu dia terdiam cukup lama di atas tempat tidurnya.