"Meragukan temanmu sendiri di saat pikiranmu menikmati latihan itu normal?" Tiba-tiba saja Manila menyahut seperti itu, "aku tidak tahu bertahan seperti apa yang kau alami saat ini. Entah pikiranmu sedang kacau atau semacamnya aku benar-benar peduli dengan hal itu. Namun yang aku tahu saat ini adalah bagaimana kau mau terbuka pada orang lain dan tidak menyimpan bebanmu sendiri."
Bandung terdiam begitu mendengar kata-kata yang telah dilontarkan oleh teman-temannya tersebut. Memang benar bahwa saat ini, hati dan pikirannya terasa tidak begitu nyaman. Dia terlalu larut dalam pikiran pesimisnya tersebut.