"Wah … lihat. Bukankah di sana ada sepasang kekasih psikopat? Dan lihat gadis itu melepas bajunya di tengah keramaian seperti ini," celoteh Kyoto yang kala itu duduk tidak terlalu jauh dari bangku Singapura dan Beijing.
"Itu bukanlah hal yang aneh untuk dilakukan oleh orang sepertinya," sahut Sabah yang duduk di sebelah Kyoto.
Kyoto mengerucutkan bibirnya. "Yah aku juga tahu mengenai hal itu. Dia semakin aneh setelah berdekatan dengan anak perempuan tersebut."
Sabah menyunggingkan seulas senyum di sana. "Justru aku ingin berterima kasih pada Finlandia. Berkat gadis itu tampaknya, sedikit banya dia berhasil memengaruhi mental Singapura. Terbukti Singapura tidak memberi ancaman padaku lagi," katanya puas.
"Kau benar-benar merasa beruntung ya karena rahasiamu sekarang semakin terjaga," celoteh Kyoto gemas.
"Apa kau tidak menyukai hal itu? Aku pikir, kau akan senang. Lagi pula rasanya tidak nyaman sekali diintimidasi oleh orang seperti dirinya," ujar Sabah takut-takut.