Bandung mengerjapkan matanya berkali-kali. Kepalanya terasa amat begitu berat. Dia mencoba untuk bangun meski tubuhnya masih terasa begitu amat lemah.
"Urgh … apa yang terjadi denganku …." Bandung menyentuh kepalanya yang terasa amat berat dan sakit. Anak laki-laki memandang sekitarnya dan mendapati kedua temannya berada tidak jauh dari dirinya sedang tertidur dan … pria asing yang tidak lain tidak bukan merupakan sosok pamannya sendiri.
"Kau sudah bangun?" tegur Mr Yogya yang kini berdiri di depannya. Tampak tangan laki-laki itu memegang segelas air putih.
"Mr … uh tidak maksudku Paman Ogya," panggil Bandung yang kini secara perlahan mencoba untuk meyakini bahwa sosok di depannya tersebut tidak lain tidak bukan merupakan keluarganya sendiri.
"Kau tidak perlu langsung memaksakan diri untuk akrab denganku. Urgh , ngomong-ngomong rasanya agak aneh ketika dirimu memanggilku dengan nama panggilan tersebut." Mr Yogya kemudian mengulurkan gelas air tersebut pada Bandung.