Jingga dan Abizar segera beranjak meninggalkan apartemen. Sepanjang perjalanan, Jingga dan Abizar saling berbincang sembari tertawa sesekali. Bersama Abizar, Jingga sangat merasa nyaman, berbeda saat dirinya bersama dengan suaminya, Arseno. 1 jam berlalu, kini mobil yang membawa Jingga sudah memasuki halaman butik Ga Adis.
Namun Jingga membulatkan matanya, tak kala melihat banyak sekali orang di depan butiknya yang masih bertuliskan tutup.
"Jingga, kenapa rame sekali? Apa kamu mengeluarkan stok baju baru?" tanya Abizar yang kesusahan parkir mobil.
Semua halaman parkir hampir penuh oleh kendaraan mobil maupun motor.
"Tidak, Kak. Aku sama sekali belum mengeluarkan pakaian baru. Aku juga sudah 3 hari tidak masuk, tapi Adisty tidak mungkin menutupi masalah butik denganku," ujar Jingga.
"Ya sudah aku masuk dulu yah, Kak Abizar."
"Mau diantarkan?"
"Tidak usah, nanti orang-orang pada ngelihatin."
"Baiklah."
Jingga beranjak sambil tersenyum manis kepada Abizar.