Chereads / (Not) A Perfect Marriage / Chapter 2 - Kekasih Arseno Keane

Chapter 2 - Kekasih Arseno Keane

Selva Arbeto, dia adalah kekasih dari Arseno Keane. Selva adalah seorang perempuan cantik. Selva berprofesi sebagai model terkenal diseluruh dunia. Wajah dan tubuhnya sangat seksi dan indah membuat lelaki manapun akan terpesona olehnya. Akan tetap, Selva adalah orang yang sangat baik dan sangat menyayangi Arseno.

"Selva, tadi Arseno menelpon ke ponsel kamu, tapi aku tidak berani menerima panggilan telepon itu," ucap Tania kepada Selva yang baru selesai proses pemotretan.

"Arseno? Ada apa yah? Tidak biasanya dia menghubungi aku jam segini," ucap Selva yang melihat jam yang ada di ruangan tersebut menunjukkan jam 22.00.

"Dia ngirim kamu pesan, coba baca siapa tahu penting," ucap Tania.

Selva mengambil handphonenya dari Tania dan segera membaca pesan yang masuk tertulis dari Arseno, Selva pun membalasnya.

[Baiklah kita bertemu besok siang di kantor kamu] balas Selva.

"Baiklah aku mau pulang dulu ya Tan, ini sudah malam," pamit Selva.

"Selva," teriak Rafael.

"Ada apa? Pemotretan belum selesai?" tanya Selva.

"Sudah selesai. Ayo aku antarkan pulang," ajak Rafael yang merupakan teman Selva dan sekaligus fotografer.

"Tidak perlu. Aku bawa mobil," tolak Selva.

"Ayolah ini sudah malam aku khawatir dengan kamu," ucap Rafael.

"Mobil kamu disini saja, besok akan aku antarkan ke rumah kamu," ucap Rafael lagi.

"Selva, pulanglah dengan Rafael. Ini juga sudah larut malam," ucap Tania.

"Baiklah," ucap Selva menerima tawaran Rafael.

***

Keesokan paginya Selva terbangun dari tidurnya tapi badannya terasa sangat sakit. Dia mengingat kejadian semalam tapi hasilnya dia tidak mengingat apapun yang terjadi pada dirinya semalam.

"Kenapa tubuhku begitu lemas, apa yang terjadi?" gumam Selva.

"Ya tuhan aku ada janji sama Arseno," ucap Selva melihat jam menunjukkan pukul 9 pagi.

Dengan segera Selva melangkahkan kakinya ke kamar mandi, namun dia merasakan perih di bagian bawah entah kenapa.

"Aw, Kenapa terasa sakit sekali? Tidak biasanya seperti ini," ucap Selva kesakitan.

Selva pun membersihkan dirinya dengan sangat pelan-pelan karena perih yang dia rasakan.

1 jam berlalu, akhirnya Selva pergi ke perusahaan Keane Properti. 1 jam pula lama perjalanan yang ditempuh Selva, mobilnya ternyata sudah di antarkan Rafael ke rumahnya entah kapan. Sesampainya disana Selva langsung bisa masuk ke ruangan Arseno karena Arseno sendiri sudah mengatakan kepada Sekretaris perusahaan jika Selva akan datang.

"Sayang," ucap Selva membuka pintu ruangan yang bertuliskan CEO.

"Selva," ucap Arseno yang terlihat sedang sibuk dengan berkas di atas mejanya.

"Kamu lagi sibuk?" tanya Selva yang melihat Arseno tidak beranjak dari berkas di hadapannya.

Mendapat pertanyaan kekasihnya Arseno pun menghentikan aktivitasnya dengan berkas tersebut.

"Tidak sayang, kamu lebih penting," ucap Arseno memeluk tubuh kekasihnya.

Selva tersenyum mendapat perkataan itu dari mulut kekasihnya.

"Ayo duduk di sofa!" ajak Arseno yang mengajak Selva duduk di sofa yang ada di ruangannya.

"Iya," jawab Selva.

Arseno dan Selva berjalan menuju sofa, namun Arseno melihat Selva yang berjalan dengan aneh.

"Selva, kenapa kamu seperti susah berjalan?" tanya Arseno.

"Iya sepertinya aku mau menstruasi jadi aku sedikit kesakitan," ucap Selva.

"Baiklah," ucap Arseno.

"Ada apa Arseno? Kenapa kamu memintaku datang ke kantormu?" tanya Selva langsung setelah dirinya duduk nyaman di sofa ruang Arseno.

"Selva apakah kamu masih terikat kontrak yang tidak memperbolehkan menikah?" tanya Arseno.

"Iya sayang, kan kontraknya 2 tahun jadi sekarang masih terikat kontrak, sepertinya 1,5 tahun lagi," ucap Selva.

Arseno terlihat terdiam dengan jawaban Selva.

"Sayang, apakah ada yang membuat kamu tidak nyaman dengan pekerjaanku?" tanya Selva.

"Mama meminta kita menikah 2 minggu lagi," ucap Arseno.

"Menikah? 2 minggu lagi?" tanya Selva.

"Iya," ucap Arseno.

"Sayang gak mungkin bisa, sudah pernah kita bahas kalau aku mengambil kontrak yang tidak memperbolehkan menikah selama 2 tahun," ucap Selva.

"Iya aku tahu, namun aku gak punya pilihan lain," ucap Arseno.

"Semuanya kan juga untuk karirku, sayang. Dari dahulu aku menginginkan untuk menjadi model terkenal dan sekarang sudah tercapai, bukan?" ucap Selva.

"Aku mengerti Selva, namun Mama dan Papa akan menjodohkan aku dengan seorang wanita lain," ucap Arseno.

"Apa? Menjodohkan kamu? Dengan siapa?" ucap Selva yang terkejut mendengar perkataan kekasihnya.

"Iya, yang jelas aku tidak tahu wanita itu siapa Selva, tapi Mama bilang kalau aku harus menikah dia. Jika aku tetap ingin bersama kamu maka Mama akan kasih waktu 2 minggu untuk kita menikah. Dan aku yakin itu tidak mungkin," ucap Arseno.

"Kenapa Mama sangat kejam? Aku sudah tanda tangan kontrak dan itu tidak bisa di batalkan. Lagipula kalau dibatalkan aku harus membayar denda dan karir aku akan hancur, sayang," ucap Selva dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Aku sangat mengerti Selva, maafkan aku tapi aku tidak bisa menentang keputusan Papa dan Mama," ucap Arseno.

"Kamu masih mencintaiku bukan? Terus bagaimana dengan hubungan kita?" tanya Selva.

"Maafkan aku jika menyakitkan kamu Selva, kita masih tetap mempunyai hubungan, lagian aku tidak mengenal dan mencintai wanita itu," ucap Arseno.

"Bagaimana dengan perjodohan kamu dengan wanita itu?" tanya Selva.

"Aku belum memutuskan apapun, tapi aku akan mencoba menolak lagi, hatiku hanya untuk kamu seorang Selva, kita memiliki hubungan ini sudah 5 tahun, bukan? Jadi mana mungkin hatiku memilih wanita yang lain selain dirimu yang sangat cantik ini," ucap Arseno.

"Terima kasih namun berjanjilah akan menjaga hatimu sampai nanti kita menikah," ucap Selva.

"Iya aku berjanji," ucap Arseno berjanji.

Arseno memeluk pinggang Selva dan Selva menyandarkan kepalanya di bahu Arseno dengan sangat mesra.

Tok! Tok! Tok!

Suara pintu ruangan Arseno di ketuk seseorang dari luar.

"Masuk," teriak Arseno.

Seseorang tersebut membukakan pintu dan masuk ke dalam.

"Tuan, Nyonya Diva dan Tuan David sedang menuju ke ruangan anda," ucap Sekretaris Niko.

Niko adalah sekretaris pribadi Arseno. Niko bisa dikatakan kaki tangan Arseno. Keberhasilan Arseno saat ini tak lain berkat bantuan dari Sekretaris Niko.

"Benarkah? Ya Tuhan jangan sampai Papa dan Mama melihat ada Selva ada disini," ucap Arseno terkejut dengan perkataan Sekretaris Niko.

"Tuan, biarkan Nona Selva ikut dengan saya ke dapur dahulu agar tidak bertemu dengan Tuan dan Nyonya," ucap Sekretaris Niko yang lagi-lagi bisa di andalkan oleh Arseno.

"Sayang kamu ke dapur sebentar yah tunggu sampai Papa dan Mama masuk ke ruanganku, baru kamu langsung pulang," ucap Arseno.

"Baiklah, sampai bertemu nanti," ujar Selva yang berlalu meninggalkan Arseno.

'Selva kenapa berjalan aneh seperti itu? Apakah kewanitaannya sakit? Tapi dia sudah sering datang bulan namun tidak seperti itu,' batin Arseno yang menaruh curiga kepada kekasihnya.