Chereads / Kisah Kusut Keluarga si Duda / Chapter 5 - Makanan Gratis

Chapter 5 - Makanan Gratis

Di sore menjelang petang. Kali ini Dimas pergi mencari tukang sayur yang biasa datang ke komplek.

Ini nih yang bikin Dimas males, ada banyak ibu-ibu. Lelah Dimas sudah lelah

"Minggir kalian orang cakep mau lewat"

"Serbuk berlian terlempar di komplek buaya darat"

"Ya ampunnnnn, Pak Dimas gantengnya ga ada obat"

"Bisa mabuk saya liat muka Pak Dimas"

"Muka cakep Body mantap. Pellukable"

"Suami masa depannnn kuhhh"

"Pak Dimas tuh terlalu high buat kalian yang badut ancol"

"Pak Dimas beli sayur?"

Beli semen bangunan. Pekik Dimas dalam hati

"Beli sayur dan tempe buat makan malam"

"Pak Dimas bisa masak?"

"Gimana sih lo, A' Dimas kan jago masak, bersihin rumah, ngurus anak, pekerja keras" jelas Bu Nawang

"Pak Dimas suamiable banget deh ahhhhh" ujar janda yang cukup tua, Bu Erna nyolek tangan Dimas

"OMG hot single daddy"

Dimas merasa risih lalu segera mengambil tempe dan beberapa sayuran.

"Berapa ini Kang?" Tanya Dimas

"18 Ribu" jawab si akang

"Ini ya" ujar Pak Dimas memberi uang pas

"Pak kok buru-buru amat sih sini ngobrol dulu"

"Au pak"

"Saya mau masak takut Aizka kelamaan nunggu. Duluan Bu ibu"

Walaupun risih Dimas tetap tebar pesona, menyilakan rambutnya menampakan jidat yang diagungin ibu-ibu

Para ibu udah serangan jantung memegang dada mereka ga kuat melihat visual paripurnaan Dimas.

"Ya Allah jidatnya itu loh"

Dibalik itu ada janda Siti dan bebetapa ibu-ibu yang udahs senyam-senyum sesuatu

****

Di duga ibu-ibu kompelk Buaya Darat pingsang dan kena serangan jantung massal setelah melihat pesona Duda ganteng

๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ‘ง๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ‘ง๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ‘ง

Dimas dan Aizka tengah makan malam dengan menu seadanya.

Ting tong

"Ada tamu tuh bukain Iz"

"Siapa sih malam-malam bertamu, ganggu ae" keluh Aizka menuju ke depan dan membuka pintu

Kaget? Ga terlalu juga Aizka udah sering ngelihat janda dan ibu-ibu dirumahnya, tapi biasanya sore.

Disana ada Siti, Erna, Ningrung, dan Nawang membawa tas belanja berbagai warna

"Ada apa ya tante-tante?" Tanya Aiz malas

"Ayahnya ada?" Tanya Siti berbinar

"AYAH DICARI NIH" teriak Aizka membuat Dimas datang ke depan pintu

"Loh Bu-Ibu ada apa ini?"

"Saya bawain sayur lodeh A' buat makan malam bareng Aizka enak kok dimakan yah" Nawang memeberikan tas berwarna ijo

"Eh ini Pak saya buatin omelet enak sumpil asli buatan saya no kaleng-kaleng"-Ningrung

"Ih apaan dah kalian. Ini pak saya bawain kari ayam saya buat penuh kasih sayang dan cintahhhh"-Erna

"Bu Ningrum dan Bu Erna inget suami dong. Nih terima punya saya Kang ada rendang, sop, dan gorengan" kata Siti menggoda Dimas

"Terima punya saya aja pak enak kok" Erna kekeh

"Enakan punya saya telur bagus buat kesehatan" jelas Ningrum

"Udah ah puya saya aja pak dijamin nagih dan pengen terus. Kalo pun pengen saya bikinin tiap hari malah"

"Alah tuh sayur elo beli di warung Mpok Nini pake sok-sokan buatan lo. Pak Dimas ambil punya Siti aja komplit nih"

"Punya saya aja ya pak"

"Aku aja pak"

"Punya Siti mantab Kang"

"Punya saya aja A'"

Dimas sebenernya seneng tapi dia udah pusing kalo ibu-ibu tingkahnya udah begini. Dia bingung mau mengambil makanan punya siapa

Aizka jangan tanya dia udah kesenengan dapat makanan gratis, matanya udah berbinar-binar.

"Ahhh makasih calon-calon mama Aizka" ucap Aizka

Dia mengambil kresek dan dan beberapa tas yang isinya makanan. Aizka udah mesem-mesem untung saja bapaknya cakep gini. Tiap hari kan enakkk karna tangannya ga cukup dia memberikan 2 tas ke Dimas

Dimas melirik Aizka kesal

"Apaan sih Iz. Ngomong-ngomong makasih ya Bu wadahnya nanti saya kembalikan"

"Sama sama calon anak"-jawab Nawang

"Ga dikembaliin juga ga papa A"

"Apa sih yang ga buat suami kedua"

"Ah iya Kang kalo mau kembaliin bilang ya nomor saya udah ada disitu, tas pink" jelas Siti. Matang juga rencananya

Ketiga ibu langsung melotot ke arah Siti

"Dihabisin ya Kang" ujar Siti dibalas senyum Dimas.

Aizka sibuk mencium makanan apalagi gratis gini tambah nikmat. Ga ada yang lebih nikmat kalo gtasian

"Iya Bu-ibu makasih ya"

"Eneng Kang eneng"

Para Ibu dan Janda udah pada mau pulang ga lama kemudian datang janda kembang yang masih 20 tahuanan membawa box Mekdi

"Halo Pak, Aizka saya bawain Mekdi kebetulan tadi sehabis kerja beli, tetapi kelebihan" tawarnya ramah

Si Ibu yang berada di dekat gerbang menatap dengki ke Janda kembang tersebut

"Ahhh mbak sekar tau aja kesukaan Aizka" tanpa babibu Aizka menaruh makanan yang dia bawa ketangan ayahnya hingga Dimas kerepotan membawa 4 tas lalu Aizka menerima Box Mekdi favoritnya.

Makanan orang kaya kapan lagi. Batin Aizka

"Makasih ya Sekar padahal tadi udah dikasih ini semua"

"Mau makan bareng kita mbak? Mbak sekar kan baru pulang kerja pasti capek" tawar Aizka

Ibu-ibu yang ga terima langsung kembali ke depan pintu

"Enak aja lo Janda kembang"

"Aizka kok gitu sih tadi tante ga ditawarin makan bareng"

"Gue udah janda 7 tahun lo yang baru 7 bulan udah keganjenan" Nawang ga terima

"Mending ibu-ibu pulang deh ga enak didenger tetangga. Sekar juga pulang aja" usul Dimas.

Aizka ga peduli masih berdiri ia udah makan ayam mekdi pemberian Sekar

Terjadilah adu bacot dan tarik-tarikan oleh pada ibu dan janda

----

Huwa capek jadi duda tampan-Dimas

Makanya sama saya Pak-Siti

Dimas auto tutup pintu

----